1 November 2010

Raih Rahmat Allah dengan Prilaku Adil Dunia dan Akhirat

Kebanyakan orang kadang lupa akan sikap adil pada sesamanya, atau seringkali melupakan hak-hak orang lain. Sebagai umat muslim, prilaku adil sangatlah penting. Pasalnya, sikap adil merupakan prilaku memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya tanpa ada pengurangan, dan meletakkan segala urusan pada tempat yang sebenarnya tanpa ada aniaya, dan mengucapkan kalimat yang benar tanpa ada yang ditakuti kecuali terhadap Allah SWT saja. Hal tersebut dapat menjadikan hidup kita menjadi barokah.

Adapun Firman Allah SWT dalam Quran Surat An-Nisa ayat 135 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan “.
Prof.Quraisy Shihab menguraikan tentang makna keadilan saat ditemui Ma’rifat di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta beberapa hari silam dalam acara yang digelar kongres Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah. Dia mengatakan, ada empat pengertian adil yang dikemukakan oleh para ulama, yaitu ; pengertian pertama adalah Adil dalam arti “sama. Hal itu artinya memperlakukan sama terhadap orang-orang, tidak membedakan hak-haknya. Firman Allah dari Q.S. an-Nisa (4) ayat 58 berikut :
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. (Q.S. an-Nisa : 58)

Pengertian kedua ialah Adil dalam arti “seimbang”. Arti tersebut bermaksud, keseimbangan sangat diperlukan dalam suatu kelompok yang didalamnya terdapat beragam bagian yang bekerja menuju satu tujuan tertentu. Dengan terhimpunnya bagian-bagian itu, kelompok tersebut dapat berjalan atau bertahan sesuai tujuan kehadirannya. Firman Allah dalam surat al-Infithar (82) ayat 6-7 berikut ;
Artinya : Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang. (Q.S. al Infithar :6-7)
Alam semesta akan bertahan selama bagian-bagian dari ekosistem yang ditetapkan Allah swt, dan bekerja dengan seimbang.

Adapun pengertian ketiga ialah adil dalam arti perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikan hak-hak itu kepada setiap pemiliknya. “Pengertian inilah yang didefinisikan dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya atau memberi pihak lain haknya melalui jalan yang terdekat. Lawannya adalah kezaliman dalam arti melanggar hak-hak pihak lain. Pengertian ini melahirkan keadilan sosial, “ jelas ungkapnya di sela-sela acara.

Serta pengertian terakhir adil yang dinisbatkan kepada Ilahi. Maksudnya, adil disini artinya memelihara kewajaran atas berlanjutnya eksistensi, tidak mencegah kelanjutan eksistensi dan perolehan rahmat sewaktu terdapat banyak kemungkinan untuk itu. “Keadilan Ilahi merupakan rahmat dan kebaikan-Nya. Keadilannya mengandung konsekwensi bahwa rahmat Allah swt. tidak tertahan untuk diperoleh, sejauh makhluk itu dapat meraihnya,” pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger