1 November 2010

Mozaik Muslim di Amerika

Umat Muslim telah menjadi bagian dari sejarah Amerika sejak masa pra-Columbus. Makanya tidak heran bila para penjelajah dulu menggunakan peta yang dibuat oleh orang Muslim. Itu karena mereka (orang Muslim) lebih tahu tentang pengetahuan geografis dan navigasi waktu.

Beberapa ahli memperkirakan bahwa 10 - 20 persen dari budak yang dibawa dari Afrika adalah Muslim. Film "Amistad" menyinggung fakta ini, menggambarkan umat Islam yang berada di atas kapal budak. Mereka berdoa sementara kaki dirantai bersama di dek saat melintasi Atlantik. Meski tidak terdapat bukti sejarahnya, tapi hal tersebut dapat dibuktikan dari beberapa sumber terpercaya:
* Ibnu Umar Said (1770-1864) lahir di negara Muslim Futa Toro di Afrika Barat (Senegal saat ini). Dia adalah seorang sarjana Muslim dan pedagang yang ditangkap dan diperbudak. Ia tiba di South Carolina pada tahun 1807 dan dijual kepada James Owen dari North Carolina.

* Sali-Bul Ali adalah seorang budak di perkebunan. Pemiliknya, James Cooper menulis: "Dia adalah orang beragama Islam yang patuh. Tidak meminum minuman keras, berpuasa terutama di bulan Ramadhan..."

* Lamen Kebe adalah seorang budak yang menjadi seorang guru sekolah di Afrika. Ia berbagi informasi tentang teks dan metode pengajaran yang digunakan sekolah-sekolah Islam di negaranya.

* Abdul Rahman Ibrahim Sori menghabiskan 40 tahun di perbudakan sebelum ia kembali ke Afrika untuk mati. Dia menulis dua otobiografi dan menandatangani sketsa dirinya dengan Henry Inman. Sketsa tersebut tampil di sampul "Freedman's Journal" dan dipajang di Perpustakaan Kongres.

Pada saat itu, banyak budak Muslim didorong atau dipaksa untuk masuk agama Kristen. Banyak budak generasi pertama yang mempertahankan identitas Muslim mereka. Namun, dalam kondisi perbudakan yang keras, keyakinan tersebut sebagian besar hilang pada generasi berikutnya.

Islam di Amerika Selama Civil Right Era
Kebanyakan orang, ketika memikirkan Muslim Afrika-Amerika, mereka berpikir tentang "Nation of Islam." Tentu saja, pemikiran tersebut bermula dari sejarah tentang bagaimana Islam bisa berada di tengah orang Afrika-Amerika. Ada beberapa alasan kenapa Islam disukai sampai sekarang.

Di antara alasan mengapa orang Afrika-Amerika telah dan terus tertarik pada Islam adalah:
1) Banyak warisan Islam berada di Afrika Barat di mana banyak nenek moyang mereka berasal dari sana
2) Tidak adanya rasisme dalam Islam. Berbeda dengan kebrutalan dan perbudakan yang telah mereka alami selama jaman penjajahan.

Pada awal 1900-an, beberapa pemimpin kulit hitam mengupayakan untuk membantu membebaskan budak Afrika. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan kembali harga diri dan merebut kembali warisan mereka. Noble Drew Ali memulai sebuah komunitas nasionalis kulit hitam, Moor Ilmu Bait Allah, di New Jersey pada tahun 1913.

Setelah kematiannya, sebagian pengikutnya berpaling ke Wallace Fard yang mendirikan Lost-Found Nation of Islam di Detroit pada tahun 1930. Fard adalah seorang tokoh misterius yang menyatakan bahwa Islam adalah agama yang alami untuk Afrika dan tidak menekankan ajaran iman yang ortodoks. Sebaliknya, ia berkhotbah bahwa nasionalisme kulit hitam, dengan mitologi revisionisnya menjelaskan sejarah penindasan orang kulit hitam. Banyak dari ajaran-ajarannya yang bertentangan dengan iman Islam sebenarnya.

Kemudian pada tahun 1934, Fard menghilang dan Elia Muhammad mengambil alih kepemimpinan Nation of Islam. Fard disebut-sebut sebagai "Juru Selamat" dan pengikutnya percaya bahwa ia adalah Allah dalam daging di bumi.
Kemiskinan dan rasisme yang merajalela membuat pesan-pesanya tentang keunggulan orang kulit hitam dan "setan putih", lebih diterima secara luas. Pengikutnya, Malcolm X, menjadi tokoh publik selama tahun 1960-an, meskipun ia memisahkan diri dari Nation of Islam sebelum kematiannya pada tahun 1965.

Orang-orang Muslim melihat Malcolm X (kemudian dikenal sebagai Al-Hajj Malik Shabaaz) sebagai contoh orang yang pada akhir hidupnya menolak ajaran rasis-perbedaan dari Nation of Islam dan memeluk persaudaraan Islam yang sebenarnya. Suratnya dari Mekah, ditulis selama ziarahnya, menunjukkan transformasi yang telah terjadi. Seperti yang kita lihat sekarang, orang Afrika-Amerika telah membuat transisi dan meninggalkan organisasi nasionalis kulit hitam untuk memasuki persaudaraan Islam dunia.

Islam di Amerika Hari Ini
Jumlah Muslim di Amerika Serikat saat ini diperkirakan antara 6 - 8 juta orang. Menurut beberapa survei pada tahun 2006 - 2008, dari jumlah tersebut, 25% adalah orang Afrika-Amerika.

Mayoritas Muslim Afrika-Amerika telah memeluk Islam dan menolak ajaran rasis dari Nation of Islam. Warith Deen Mohammed, putra Elijah Muhammad, membantu memimpin masyarakat untuk bergabung dengan agama Islam yang sebenarnya.

Di samping itu, jumlah imigran Muslim di Amerika Serikat juga telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Di antara imigran tersebut, sebagian besar berasal dari negara-negara Arab dan Asia Selatan. Sebuah penelitian besar yang dilakukan oleh Pew Research Center pada tahun 2007 menemukan bahwa Muslim Amerika adalah sebagian besar masyarakat kelas menengah dan berpendidikan.

Saat ini, Muslim di Amerika merupakan sebuah mosaik warna-warni yang unik di dunia. Afrika-Amerika, Asia Tenggara, Afrika Utara, Arab, dan Eropa berkumpul setiap hari untuk sembahyang dan bersatu dalam iman. Dengan pengertian bahwa mereka semua sama di hadapan Allah.


Penduduk Muslim Dunia
Hampir seperempat dari penduduk dunia saat ini adalah Muslim. Mereka tersebar di beberapa negara di dunia. Lebih dari lima puluh negara mayoritas penduduknya beragama Islam, sisanya beragama Non-yang menjadi kaum minoritas.

Meskipun Islam sering dikaitkan dengan dunia Arab dan Timur Tengah, namun jumlah masyarakat Muslim di sana ternyata tidak kurang dari 15%. Berikut negara-negara dengan populasi Muslin terbesar di dunia (2009).

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger